Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio
Sejarah Penggunaan Radio

Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.

John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion).
Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem
komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.
Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat
gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal
akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga
jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi
radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun
demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest.
Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada
pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram
nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara
manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio
pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil
(dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak
terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah
lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu
gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan
menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan
gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan
modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan.
Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM)
yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh
cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal.
Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan
mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver
yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa
mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun
kemudian Federal Communication Comission
(FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang
dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk
menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga
tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM,
Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri.
Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong
atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang
benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM
menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
Radio internet

Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio
menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang
menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui
sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini
ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena
menggunakan satelit.
Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang
bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya
bisa diterima di tempat terbuka dimana antena
pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar.
Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar
seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit
banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.

Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace
yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia,
dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama
dengan RRI,
Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan
Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan
menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik
Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)

Referensi
Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001). Using Information Technology, New York: McGraw-Hill Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar